BEKASI, TVBERITA.com - Menyikapi semakin menjamurnya outsourcing di kabupaten bekasi, salah satu lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan yakni l-S-M selendang sutera indonesia, meminta dinas terkait lebih bersikap tegas. melalui ketua l-S-M nya mereka meminta disnaker kabupaten bekasi konsisten menjalankan kewajibannya melindungi para tenaga kerja.
Maraknya demonstrasi buruh di kabupaten bekasi menuntut pembubaran sistem kerja outsourcing yang berkedok yayasan, menurut aktivis lembaga swadaya masyarakat ronny haryanto memberikan imbas negatif kepada disnaker kabupaten bakasi. tak sedikit proses perekrutan yang di lakukan sejumlah outsourcing tersebut tak melalui disnaker setempat, namun saat buruh menggugat instansi disnaker kerap di jadikan sasaran kemarahan buruh.
menurut Ronny Haryanto, Disnaker Kabupaten Bekasi seharusnya mempunyai loket pelayanan penerimaan calon tenaga kerja, yang khusus untuk mendata background dan skill dari setiap calon tenaga kerja yang di butuhkan untuk perusahaan di kabupaten bekasi, selain itu keberadaan badan latihan kerja b-l-k, di instansi ini harus di realisasikan, mengingat b-l-k selain merupakan lembaga untuk menyeleksi juga untuk mempertajam skill dan non skill calon tenaga kerja
Untuk kedepannya pola rekrutment calon tenaga kerja untuk kebutuhan perusahaan di kabupaten bekasi hanya satu pintu yakni melalui instansi disnaker/sehingga mereka yang telah di pekerjakan akan terus dapat termonitor dan ternaungi sesuai dengan kapasitas dan wewenang disnaker.
Dalam kesempatan ini ronny haryanto menegaskan pihaknya bukan anti outsourcing, namun menginginkan agar ada timbul kesadaran dari semua pihak khususnya para calon tenaga kerja, sehingga resiko persoalan yang merugikan mereka tidak kembali terjadi.
selain itu, L-S-M selendang sutera indonesia menegaskan akan selalu berkomitment untuk terus memberikan solusi terbaik agar hubungan antara disnaker dan buruh lebih harmonis.( beny setiawan/jhon simanjuntak/rachman )
Maraknya demonstrasi buruh di kabupaten bekasi menuntut pembubaran sistem kerja outsourcing yang berkedok yayasan, menurut aktivis lembaga swadaya masyarakat ronny haryanto memberikan imbas negatif kepada disnaker kabupaten bakasi. tak sedikit proses perekrutan yang di lakukan sejumlah outsourcing tersebut tak melalui disnaker setempat, namun saat buruh menggugat instansi disnaker kerap di jadikan sasaran kemarahan buruh.
menurut Ronny Haryanto, Disnaker Kabupaten Bekasi seharusnya mempunyai loket pelayanan penerimaan calon tenaga kerja, yang khusus untuk mendata background dan skill dari setiap calon tenaga kerja yang di butuhkan untuk perusahaan di kabupaten bekasi, selain itu keberadaan badan latihan kerja b-l-k, di instansi ini harus di realisasikan, mengingat b-l-k selain merupakan lembaga untuk menyeleksi juga untuk mempertajam skill dan non skill calon tenaga kerja
Untuk kedepannya pola rekrutment calon tenaga kerja untuk kebutuhan perusahaan di kabupaten bekasi hanya satu pintu yakni melalui instansi disnaker/sehingga mereka yang telah di pekerjakan akan terus dapat termonitor dan ternaungi sesuai dengan kapasitas dan wewenang disnaker.
Dalam kesempatan ini ronny haryanto menegaskan pihaknya bukan anti outsourcing, namun menginginkan agar ada timbul kesadaran dari semua pihak khususnya para calon tenaga kerja, sehingga resiko persoalan yang merugikan mereka tidak kembali terjadi.
selain itu, L-S-M selendang sutera indonesia menegaskan akan selalu berkomitment untuk terus memberikan solusi terbaik agar hubungan antara disnaker dan buruh lebih harmonis.( beny setiawan/jhon simanjuntak/rachman )
0 komentar:
Posting Komentar